Tenggelam Di Newcastle United
Awalnya profesi Jon Dahl Tomasson di Newcastle United janjikan. Di periode pematangan strategi menyongsong musim baru, Tomasson bisa Agen Slot Terpercaya dibuktikan perekrutan tepat. Hadirnya memperbaiki strategi Kenny Dalglish. Jalan Newcastle di Liga Primer Inggris dan Liga Champions 1997/98 terlihat mulus.
"Melihatnya dari dekat pada pra-musim, [kami] menyaksikan talentanya yang mengerikan dan semuanya orang berpikiran ia akan memberikan imbas besar," tutur Peter Beardsley, partnernya di Newcastle.
Dalam strategi Dalglish, Tomasson dan Shearer berpasangan. Shearer sebagai striker tengah, Tomasson bekerja sedikit ada berada di belakangnya. Cidera pergelangan kaki yang menerpa Shearer membuat Tomasson terpasangkan dengan Faustino Asprilla. Tomasson masih tetap jadi penyambung di antara beberapa pemain tengah dan striker sebagai pasangannya.
Seperti Shearer, Asprilla mau tak mau menyisih. Togel Hari Ini Keadaan ini memaksakan Dalglish jadikan Tomasson ujung tombak. Pekerjaan pembuat gol khusus juga ditanggung ke striker bernegara Denmark itu. Serangkaian performa menyebalkan diawali.
Bukanlah Tomasson asing dengan kegiatan rutin cetak gol dan tanggung-jawab besar. Dengan 28 gol dalam dua musim, bantuan Tomasson dalam kesuksesan Koge raih dua promo dalam 2 tahun beruntun cukup banyak. Tidak boleh lupakan bukti jika Tomasson waktu itu masih remaja. Umurnya baru 16 tahun saat jalani kiprah.
Tomasson tidak sempat menyembahkan promo ke-3 , ke Superliga (seksi paling tinggi), karena menyetujui kepindahnya ke Heerenveen pada Desember 1994. Belanda memperdalamnya. Tomasson semakin berkembang. Bahkan juga sama-sama pemain mengaku kekuatannya.
Pada akhirannya Tomasson cuma tempati urutan ke-2 hebat skorer Eredivisie dan di final Piala Belanda timnya kalah. Tetapi itu tidak jadi masalah untuk Ajax, Atletico Madrid, dan Barcelona, beberapa dari banyak club pecinta si sang striker muda, yang pada akhirannya pilih Newcastle.
Pada musim semi 1997, melalui pengambilan suara dari beberapa pemain Eredivisie, Tomasson raih penghargaan Talenta Terbaik Belanda 1996, penghargaan tahunan untuk pemain muda terbaik. Rangking ke-2 dan ke-3 dihuni Giovanni van Bronckhorst dan Arnold Bruggink.
Sekian hari sesudah terima penghargaan, trigol Tomasson ke gawang Vitesse Arnhem membawa naik ke pucuk daftar pembuat gol paling banyak, melampaui Luc Nilis, Roy Makaay, dan Patrick Kluivert. Beberapa gol Tomasson musim itu bawa Heerenveen capai final Piala Belanda pertama kali dalam riwayat club.
.jpg)